Trigonal Translator ~ Penerjemah Inggris-Indonesia Profesional

13 September 2013

Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah

Quran 

Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan suatu kewajiban bagi setiap Muslim. Berikut ini adalah beberapa hal penting mengenai percaya dan yakin atas kitab-kitab Allah tersebut.

Pengertian Kitab Allah

  • Menurut bahasa
    Kitab adalah sesuatu yang mencakup dalam kalam yang berfaedah dan memounyai beberapa tujuan.
    Kitabullah adalah kalam yang disampaikan Allah yang bertujuan sebagai pedoman hidup hamba-Nya.
  • Menurut istilah
    Kitabullah merupakan shuhuf yang mencakup Kalamullah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya baik berupa kitab maupun yang masih berupa lembaran (shuhuf) yang belum terkumpul dan masih berupa lembaran.
    Contoh:
    - Shuhuf Ibrahim dan Musa
    - Kitab Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Quran

Makna Mengimani Kitab Allah

Kepercayaan yang pasti bahwa Allah SWT memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada para hamba-Nya.

Hakikat Mengimani Kitab Allah

Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti mempercayai apa-apa yang diwahyukan Allah berupa kalam khusus kepada rasul yang terpilih.

Ruang Lingkup Beriman Kepada Allah

  1. Beriman bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar diturunkan dari Allah
  2. Beriman kepada apa yang Allah firmankan dalam kitab-kitab-Nya.
  3. Mempercayai berita-berita yang benar dari kitab-kitab tersebut sebagaimana pembenaran kita terhadap berita Al-Quran.

Keistimewaan dan Keutamaan Al-Quran

  1. Al-Quran telah menghimpun ringkasan dari hukum-hukum Ilahi dan ia datang sebagai penguat dan pembenar dari apa yang dikandung oleh kitab-kitab Allah terdahulu, yang berisi perintah untuk beribadah kepada-Nya semata. (QS. Al-Maidah:48)
  2. Setiap manusia wajib berpegang teguh kepada Al-Quran, karena itu setiap orang harus mengikuti petunjuk Al-Quran dan mengamalkannya. (QS. Al-Anam:19, Al-Hijr:9)

Pengaruh Beriman Kepada Kitab Allah

  1. Mengetahui tentang perhatian Allah SWT terhadap hamba-hamba-Nya, juga kesempurnaan hamba-Nya.
  2. Mengetahui hikmah Allah SWT dalam syariat-Nya, yaitu Allah mensyariatkan bagi setiap kaum apa yang sesuai dengan keadaan dan karakter mereka. (QS. Al-Maidah:48)
  3. Bersyukur kepada Allah SWT karena telah menurunkan kitab-kitab tersebut yang merupakan cahaya dan petunjuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.

 

Ingin bertanya? Punya saran atau kritik? Silakan berikan komentar Anda atau hubungi Trigonal melalui kontak yang tersedia.

Referensi:
Gambar: Wikipedia

05 September 2013

Beriman Kepada Malaikat Allah

cahaya 

Beriman kepada malaikat adalah salah satu dari rukun iman. Tidak sah keimanan seseorang tanpa meyakini adanya malaikat. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai beriman kepada malaikat Allah.

Pengertian Malaikat Menurut Bahasa

Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.

Penciptaan Malaikat

Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya, seperti sabda Rasulullah SAW:

“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam dan sesuatu yang disifatkan kepada kalian.” (HR. Muslim, VII:227)

Ruang Lingkup Beriman Kepada Malaikat

Ruang lingkup beriman kepada malaikat mencakup 4 (empat) hal, yaitu:

  1. Beriman kepada keberadaan mereka.
  2. Beriman kepada mereka yang kita ketahui nama-namanya dan kepada mereka yang tidak diketahui nama-namanya.
  3. Beriman kepada apa yang kita ketahui dari sifat mereka.
  4. Beriman kepada apa yang kita ketahui dari tugas-tugas yang mereka lakukan seperti bertasbih dan beribadah kepada-Nya.

Hikmah Beriman Kepada Malaikat

Beriman kepada malaikat memiliki pengaruh, sebagai berikut:

  1. Mengetahui keagungan, kekuatan, serta kesempurnaan kekuasaan-Nya. Keagungan makhluk ciptaan-Nya menunjukkan keagungan Sang Pencipta.
  2. Senantiasa Istiqomah (meneguhkan pendirian) dalam menaati perintah Allah SWT.
  3. Bersabar dalam menaati perintah Allah SWT serta meresakan ketenangan dan kedamaian.
  4. Bersyukur pada Allah atas perlindungan-Nya kepada manusia.
  5. Waspada bahwa dunia ini adalah fana dan tidak kekal yakni ketika mengingat malaikat maut.

Sedangkan pengaruh beriman kepada malaikat terhadap peningkatan kepribadian manusia adalah:

  1. Loyalitas (QS 82:10-12)
  2. Komitmen (QS 6-59)
  3. Kebiasaan memberi dan mengawali (QS 95:7-8)
  4. Kebiasaan menolong
  5. Saling percaya (QS 19:96)

 

Ingin bertanya? Punya saran atau kritik? Silakan berikan komentar Anda atau hubungi Trigonal melalui kontak yang tersedia.

Referensi:
Artikel:

 
Gambar: Zouavman Le Zouave

04 September 2013

Pengaruh Beriman Kepada Allah

Mesjid Bolton 

Mengimani Allah berarti meyakini akan adanya Allah di setiap waktu yang kita habiskan di dunia ini. Yakin akan adanya Allah pada setiap langkah kita tentu saja akan menimbulkan pengaruh pada perilaku kita sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa pengaruh iman kepada Allah terhadap diri kita.

Di antara pengaruh beriman kepada Allah di antaranya:

  1. Bahwa Allah membela kaum Mukminin dari segala hal yang dibenci, menyelamatkan mereka dari berbagai penderitaan, menjaga mereka dari tipu daya musuh. (QS. Al-Hajj:38)
  2. Bahwa iman merupakan penyebab kehidupan yang baik, kebahagiaan, dan kegembiraan. (QS. An-Nabl:97)
  3. Iman itu membersihkan dari berbagai khufarat. Maka barang siapa beriman kepada Allah dengan benar, niscaya akan menggantungkan segala perkaranya kepada Allah semata.
  4. Termasuk pengaruh iman adalah keberuntungan dan kemenangan mendapatkan apa yang diminta dan selamat dari yang ditakuti. (QS. Al-Baqarah:5)
  5. Didapatkannya keridaan Allah SWT untuk kita masuk surga dan mendapatkan keberuntungan berupa kenikmatan abadi dan kasih sayang yang sempurna.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa pengaruh beriman kepada Allah apabila dihubungkan dengan kualitas kepribadian manusia yaitu dengan mengimani Allah SWT maka akan menimbulkan pengaruh positif dalam proses pengembangan diri, berupa rasa aman (QS 22:31), kepercayaan diri (QS 30:26), integritas (QS 3:121), kebijaksanaan (QS 16:90), dan motivasi (QS 95:4).

 

Ingin bertanya? Punya saran atau kritik? Silakan berikan komentar Anda atau hubungi Trigonal melalui kontak yang tersedia.

Referensi:
Gambar: David Dixon

Copyright @ 2013 Islam at Trigonal.