Dhalim adalah orang yang berbuat aniaya, orang yang tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Kedhaliman artinya penganiayaan. Dhalim atau kedhaliman secara umum berlaku pula terhadap seluruh tindakan yang dilakukan di luar (menyalahi) ketentuan dan aturan Allah dan Rasul-Nya.
Bagi mereka yang bertindak dhalim akan mengalami kegelapan di hari kiamat. Kegelapan di sini mengandung beberapa arti. Pertama mereka di hari kiamat sama sekali tidak akan mendapatkan petunjuk, dimana cahaya orang-orang yang beriman berjalan di depan dan di belakang mereka. Kedua,mereka tidak akan mendapatkan keselamatan pada hari kiamat. Ketiga, mereka akan mendapatkan kebinasaan dan siksaan pada hari itu.
Dhalim adalah salah satu sifat diantara sifat0sifat negatif manusia. Seperti dalam firman-Nya sebagai berikut.
Artinya: Dan dia Telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS. Ibrahim: 34)
Allah SWT menyebutkan sifat negatif ini, bukan berarti membenarkan manusia berbuat dan bertindak dhalim. Akan tetapi dimaksudkan agar manusia memahami sifat ini, yang kemudian terjadi perubahan positif dalam sikap dan tindaknya. Sadar betul bahwa kerusakand an kebinasaan yang banyak menimpa manusia adalah akibat mereka yang selalu menuruti dorongan sifat negatifnya.
Klasifikasi Dhalim
- Dhalim terhadap Tuhannya
Yang dimaksud dengan berbuat dhalim terhadap Tuhan-Nya, menurut Abu Bakar Al-Khazairi ialah berbuat kufur dan menyekutukan-Nya.
- Dhalim terhadap sesama
Yang dimaksud dengan dhalim terhadap sesama ialah mereka yang berbuat aniaya, merugikan atau berlaku tidak wajar terhadap sesamanya, baik yang menyangkut fisik, harta atau kehormatan.
Apabila dalam suatu negeri saling mendhalimi ini merajalela serta sulit diantisipasi lagi, maka tak pelak lagi azab dan bencana akan turun kepada mereka.
- Dhalim terhadap diri sendiri
Abu Bakar Al-Khuzairi berkata: “Yang menganiaya dirinya sendiri adalah mereka yang (hidupnya) dihiasi dengan berbagai dosa dan mendurhakai Allah dan Rasul-Nya. Namun dalam menyikapinya itu terbagi tiga. Pertama, mereka yang menganiaya dirinya sendiri. Kedua, mereka yang berada dalam pertengahan (muqtashid). Ketiga, mereka yang berlomba dalam berbuat kebaikan, dengan izin-Nya.
Menganiaya diri sendiri kata Ali Ash-Shabuni, mereka yang tekun membaca Al-Qur’an tidak mengamalkannya. Sementara menurut Al-Hasan Al-Bishri, mereka yang lebih cenderung berbuat jahat (daripada berbuat baik).
Jelaslah mereka yang menganiaya dirinya sendiri adalah orang-orang Islam yang merasa bangga dengan dosa-dosa bakhil berbuat baik.
Waspada terhadap Do’anya Orang-orang yang didhalimi
Orang yang didhalim adalah orang yang dianiaya, dirugikan atau diperlakukan dengan tidak wajar.
Allah SWT memberikan kekhususan bagi mereka yang dianiaya itu yaitu do’anya tidak berhalang oleh sesuatu pun untuk menyampaikan keluhannya kepada-Nya.
0 comments:
Posting Komentar
Please don't spam here. Happy comments :D