Trigonal Translator ~ Penerjemah Inggris-Indonesia Profesional

22 Desember 2010

Filled Under:

Puasa: Manfaat puasa bagi mata, telinga, lidah, tangan, dan kaki

Puasa adalah salah satu dari lima rukun tiang islam. Di dalam peraturan Syara, dijelaskan bahwa shiam atau shaum, itu menahan makan dan minum dan hubungannya suami-istri, dari waktu fajar sampai waktu maghrib, karena menjunjung tinggi perintah Allah.
Puasa berarti menahan diri, nafsu, indera, dari perbuatan yang tercela, perbuatan yang sia-sia menyebabkan kerugian dunia dan akhirat. Nafsu adalah musuh yang paling suka mudarat, paling berat batanya dan paling sulit pengobatannya.
Para ulama berpendapat ada tiga hal yang dapat menundukkan nafsu dan melunakkan hawa nafsu, yaitu puasa, membebani nafsu dengan ibadah yang berat dan memohon pertolongan Allah Azza wa jalla.
Cara supaya terhindar dari perbuatan yang dilarang syara, antara lain:
1.      Mata
Mata orang yang sedang berpuasa harus dihindari, harus dipejamkan dari melihat tiap-tiap yang haram dan yang makruh yang dapat membimbangkan diri dari mengingat Allah.

Allah berfirman:
 image










Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nuur:138)
Dengan memejamkan mata akan terasa kemanisan ibadah, kenikmatan puasa, kelezatan bermunajat dan kemanisan taat kepada Allah serta dapat merasakan keheningan hati.
Dan mata itu diciptakan untuk melihat kebesaran Allah SWT, di dunia dan akhirat sehingga kewajiban kita untuk menjaganya dan puasa merupakan wahana untuk maksud tertentu.
2.      Telinga
Telinga harus dihindari dari mendengar kata-kata, omongan atau pembicaraan yang haram dan buruk, yang sia-sia dan tidak bermanfaat.
Rasullah bersabda: “orang yang mengumpat seseorang dan orang yang mendengarnya maka keduanya telah bersekutu dan bersalah keduanya”.
Puasa menuntut agar telinga dipelihara dari mendengar kata-kata yang sia-sia tidak berguna bagi akhirat.
Memelihara telinga berarti menjaga badan dari kesusahan yang lama dan menjaga telinga membuat hidup tentram dan mudah beribadah.
3.      Lidah
Orang mengharapkan pahala puasa dapat menjaga lidahnya terutama untuk tidak berdusta, tidak mengumpat orang, tidak mengada-ada, tidak menyebar berita palsu, tidak berbantah-bantah tetapi sebaiknya terbaik adalah lebih banyak diam dan memperbanyak zikrullah dan membaca Al-Quran.
Ulama mengatakan: Dua perkara yang membinasakan puasa, pertama mengumpat-umpat orang dan kedua berdusta.
Nabi bersabda: “Barang siapa yang tidak meninggalkan kata-kata yang keji dan meninggalkannya, maka Allah tidaklah berhajat menerima pusanya, meskipun ia meninggalkan makan dan minimnya”. (HR. Bukhary Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah r.a).
Oleh karena itu hendaklah dijaga lidah, mengikat lisan karena lisan adalah anggota tubuh yang paling membangkang dan durhaka paling banyak kerusakannya dan permusuhannya.
4.      Tangan
Hendaklah orang berpuasa memelihara, menjaga tangan dan kaki dari perbuatan yang diharamkan, yang makruh, yang tidak bermanfaat dan yang sia-sia, yang tidak memberi manfaat bagi akhirat. Pekerjaan yang baik bagi tangan dan kaki adalah berdiri menegakkan shalat, membalik-balikkan Al-Quran dan berangkat serta itikaf di dalam mesjid.
5.      Hati
Hati adalah anggota tubuh yang paling dikhawatirkan dan paling banyak pengaruhnya, paling rumit urusannya, paling melelahkan untuk membaguskan dan sulit perawatannya.
Rasulullah SAW bersabda: “Di dalam jasad manusia itu terdapat segumpal daging yang apabila baik, maka baik pulalah seluruh jasad, dan apabila rusak maka rusaklah jasad seluruhnya, daging itu adalah hati”.
Selama berpuasa hendaklah hati itu dijaga benar untuk tujuan sebagai berikut:
a)      Tetap senantiasa menggalakkan taat kepada Allah.
b)      Tidak menunda-nunda taubat, oleh karena hati selalu menyuruh menunda obat.
c)      Tidak banyak dan tidak terlalu sibuk mengurus kepentingan dunia.
d)     Lunakkanlah hati agar selalu mengingat akhirat.
Puasa yang sungguh-sungguh dengan melibatkan hati untuk tetap terjaga melaksanakan keempat sikap di atas, maka Insya Allah puasa kita adalah puasa yang paling atas.

0 comments:

Posting Komentar

Please don't spam here. Happy comments :D

Copyright @ 2013 Islam at Trigonal.