Trigonal Translator ~ Penerjemah Inggris-Indonesia Profesional

01 Januari 2011

Filled Under:

Puasa: Ibadah yang Menyehatkan

Manusia terdiri dari unsur yang terdiri dari jasmani dan rohani. Sehat jasmani adalah perasaan seseorang. Bagi orang yang berpuasa, yang memotivasinya adalah karena iman kepada Allah semata, dan dia berpikir positif terhadap puasa, maka pasti dia akan menyatakan bahwa dia merasa sehat selama puasa.
Jika dia berpikir negatif, maka dia akan menyatakan merasa haus, lapar, lemas, mengantuk, malas bekerja, merasa stress dan lain-lain. Jadi puasa terhadap diri seseorang sangat tergantung pada hati sanubari dan cara berpikirnya. Jika ikhlas dampak positifnya yang dirasakan, jika tidak senang dan terpaksa, maka dampak negatif yang menonjol. Walaupun jasmani mengalami perubahan yang drastis terhadap pemenuhan biologis tubuh memiliki mekanisme pertahanan yang cukup ampuh dan langsung melakukan penyesuaian-penyesuaian sehingga tubuh dapat mempertahankan kesehatannya.
Sedangkan sehat rohani bukan hanya berarti bebas dari penyakit-penyakit rohani, tetap memiliki jiwa yang tenang, hati yang tenteram dan memiliki sifat-sifat terpuji seperti sabar, tawakal kepada Allah memiliki daya tahan yang kuat terhadap penderitaan dan kesedihan memiliki disiplin moral, tetap pendirian, rasa kesetiakawanan sosial dan lain-lain. Akar dari kesehatan rohani adalah taqwa dan iman kepada Allah SWT, yang berarti selalu mengingat Allah, mengerjakan yang diperintahkan-Nya, meninggalkan yang dilarang-Nya dan mensyukuri nikmat-Nya.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya mengingat Allah menjadikan hati (batin) itu tenang”. (Q.S. 13:28)
Ke dua unsur diatas saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan, karena apabila salah satu unsur ada yang terganggu maka keseimbangan didalam kehidupan akan terganggu juga.
Beberapa penyakit-penyakit rohani, antara lain:
a.       Syirik
Syirik adalah menyekutukan Tuhan. Penyakit ini yang paling parah karena bisa muncul dengan pengagungan pada pangkat, jabatan atau harta padahal semua itu merupakan nikmat dari Allah dan tidak kufur nikmat.
Firman Allah:

image

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” (Q.S. 4:116)
b.      Riya dan Sombong
Penyakit ini adalah suatu gejala emosi yang merasa diri lebih dari orang lain dalam kedudukan, kekuasaan, kemegahan, kecantikan. Sedangkan sombong dapat meningkatkan menjadi takabur, dalam ucapan, sikap tingkah laku dan tindakannya. Apabila sifat sombong itu berada pada orang yang berkuasa maka akan timbul tindakan sewenang-wenang yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan dapat mengakibatkan kebencian orang lain kepadanya.
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 264:
image






Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”
c.       Tamak dan Serakah
Sifat ini adalah menguasai atau mendapat bagian lebih banyak dari orang lain. Pada umumnya serakah bersangkut paut dengan soal kekayaan dan kemewahan hidup di dunia.
Serakah terhadap harta benda mendorong seseorang memperoleh sesuatu yang bukan haknya dan tidak mempedulikan apakah caranya halal atau haram, syah atau curang, benar atau salah. Misalnya menipu, merampok, dan korupsi.
Serakah terhadap kekuasaan, bias terjadi pada pejabat, akibatnya mereka berbuat sewenang-wenang melanggar peraturan, menginjak-nginjak hak asasi manusia, dan sebaginya. Kedua jenis serakah diatas dapat menyebabkan persaingan yang tidak sehat sehingga timbul permusuhan dengan segala akibatnya, di antaranya menimbulkan gejala-gejala psikomotik seperti cemas, depresi, gelisah, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, penyakit jantung, penyakit maag atau sesak nafas.
d.      Benci dan Dendam
Sifat ini menimbulkan permusuhan sehingga seseorang dari saudara dan teman-temannya. Sebab-sebab timbulnya rasa benci dan dendam, biasanya karena salah sangka terhadap orang lain. Tanpa menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
e.       Hasad dan Dengki
Orang itu tidak rela orang lain mendapatkan nikmat, padahal itu adalah ketentuan Allah SWT.
Rasullah SAW bersabda: “Kedengkian itu akan menghabiskan amal kebaikan, sebagaimana api menghabiskan kayu-kayu yang kering”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa puasa merupakan suatu ibadah yang dapat menyehatkan jasmani dan rohani.

0 comments:

Posting Komentar

Please don't spam here. Happy comments :D

Copyright @ 2013 Islam at Trigonal.